Masih Kena Sanki AS, Huawei Malah Raup Pendapatan Rp 1.976 Triliun

Huawei masih belum lepas pada tekanan bersama sanki pemerintah Amerika Serikat (AS), belum lagi hempasan pandemi adapun melanda dunia.
Namun siapa sangka, kondisi ini tetap membuat perusahaan asal China ini tetap tumbuh. Bukan sekadar bergeming, malah menunjukkan catatan kinerja akurat.
Dalam laporan tahun 2020, Huawei mencatatkan pendapatan hingga 891,4 miliar yuan atau Rp 1.976 triliun, naik 3,8 persen atas tahun 2019.
Sementara laba bening meningkat 3,2 persen year on year (YoY) mencapai 64,6 miliar yuan atau Rp 143 triliun ketika sanki AS belum dicabut.
"Selama setahun terakhir kami bersikeras cakap menghadapi kesulitan. Kami terus berinovasi menciptakan nilai bagi pelanggan kami, guna membantu memerangi pandemi, serta mendukung pemulihan ekonomi dan kesejahteraan sosial di seluruh dunia," kata Ken Hu selaku Rotating Chairman Huawei dalam keterangan resminya, Kamis (1/4/2021).
"Kami doang mengambil keluangan ini untuk lebih meningkatkan operasi kami, sesangkat menghasilkan kinerja yang sebagian gede berbanding demi prakiraan," tambah Hu.
Selama 2020, Huawei efektif, memastikan bisnis operatornya berjalan sama berat antara lebih dari 1.500 jaringan yang tersebar antara 170 negara beserta wilayah.
Bekerja serupa dengan operator di seluruh dunia, Huawei membantu memberikan pengalaman konektivitas dengan lebih ketimbang 3.000 proyek 5G di lebih ketimbang 20 inkubustri, sebagai pertambangan batu bara, produksi baja, pelabuhan, dengan manufaktur.
Selama pandemi, Huawei memberikan keahlian teknis lagi solusi terdalam perang melawan virus. Contohnya, solusi diagnostik AI-assisted berbasis Huawei Cloud bahwa membantu rumah perih dalam seluruh dunia meluak beban infrastruktur medis mereka.
Huawei agak beroperasi demi para mitra akan menggelongsorkan platform pemmelampasan online berbasis cloud kepada lebih dari 50 juta siswa sekolah dasar maka menengah.
Lewat peluncuran HarmonyOS dan ekosistem Huawei Mobile Services (HMS), bisnis pemesan Huawei berpindah maju lewat strategi Seamless AI Life ("1 + 8 + N"), guna memberikan pengalaman teknologi cerdas kepada pemesan dalam semua perangkat dan skenario.
Hal ini akan memfokuskan perbantuanan ke pengembangan teknologi smart office, pusat kebugaran bersama kesehatan, smart home, easy travel, santak hiburan.
Di Indonesia, Huawei membantu menghadirkan solusi bagi para dokter di RSPAD Gatot Soebroto dan RS Pertamina Bina Medika (PERTAMEDIKA) untuk melawan pandemi secara efektif.
Menggunakan AI-assisted CT Scans, rumah kusam-rumah kusam tercatat mampu enam kali lebih aktif dalam melakukan diagnosis Covid-19 memakai tingkat akurasi 93 persen.
"Di tahun 2020, Huawei mengeluarkan serangkaian kampanye bertajuk ‘I do’ jadi bentuk dari wujud sumbangsih kami kepada masyarakat dan ekosistem," ujar Jacky Chen selaku CEO Huawei Indonesia.
Itulah laporan termutakhir yang mendapati kalau Huawei masih tetap tumbuh maka mencatatkan pendapatan pas meski dalam sanki AS. (Suara.com/ Dicky Prastya).