Federico Macheda: Kisah Menukiknya Karier Pahlawan Manchester United

Federico Macheda mempunyai alam unik dalam sejarah Manchester United: dia adalah legenda Setan Merah sekaligus pemain bubar di Old Trafford.
Striker Italia itu kini berusia 31 tahun lagi bermain antara Yunani selesai bubar memanfaatkan peluang antara level terbanter antara Inggris, Italia lagi Jerman.
Namun sebagai seorang remaja, ia membuat dua kontribusi paling berguna dalam ketepat sasaranan United meraih gelar Liga Primer Inggris ala 2008/09 silam.
Setelah dihajar Liverpool antara Old Trafford dan kalah dari Fulham antara laga tandang, United turun ke status kedua antara klasemen liga - tertinggal antara belakang rival Merseyside mereka - menjelang kunjungan Aston Villa dari 5 April 2009.
Dengan Setan Merah tertinggal 2-1 melawan Villa dan dihadapkan pertandingan yang menentukan, Macheda yang berusia 17 tahun dimeruyupkan ala menit ke-61 sebab Sir Alex Ferguson untuk mengacu debutnya.
United nan lesu beres menyamakan kedubengukn melintasi Cristiano Ronaldo pada menit ke-80 tetapi tidak sudah terlihat sanggup memenangkan pertandingan bagaimana laga mebersetujui menit ketiga perpanjangan waktu.
Kemudian, Ryan Giggs membebaskankan bola ke kotak penalti untuk Macheda, yang melakukan tendangan putar yang luar biasa melewati penjagaan Luke Young.
Di momen itu, Macheda melepaskan tembakan memakai melengkungkannya ke sudut maksimal untuk melaksanak cucuan penonton Old Trafford bersorak.
Enam hari berselang pada Sunderland, United kembali berada pada ambang kehilangan poin selesai main imbang 1-1 demi 15 menit tersisa.
Hanya satu menit sehabis diditerimakan, Macheda berada terdalam jalur tendangan keras Michael Carrick dan membantu membelokkan bola ke gawang menurut mengubahnya jadi gol kemenangan.
The Red Devils lantas memenangkan gelar di akhir musim dengan keunggulan empat poin di depan Liverpool asuhan Rafa Benitez - sepadan seperti jumlah poin bahwa diperuntuk daripada gol-gol Macheda.
Setelah kesulitan bagi diterima ke tim utama United selama dua musim berikutnya, Ferguson menyarankan Macheda bagi pindah selama ke klub lain di level teratas Inggris.
Tapi penyerang kelahiran Roma itu menginginkan kepindahan ke klub Serie A Sampdoria - sebuah keputusan yang atas aktif dia sesali.
“Fergie ingin saya dipinjamkan; saya melihat itu masuk akal,” kata Macheda kepada ESPN . "Banyak klub Liga Primer menginginkan saya, termasuk Everton maka Sunderland.
“Tapi saya ingin bermain di Italia, di Serie A. Fergie tidak setuju maka mengatakan saya perlu bermain di Inggris, di mana dia bisa mengawasi saya. Dia membilangkan dia tidak memiliki kekuatan yang setaradi Italia.
“Saya bersikeras menginginkan Italia bersama itu adalah kekeliruan terburuk jauh didalam bernyawa saya. Saya sekudunya mendengarkan Fergie. Sampdoria berada di play-off Liga Champions musim itu; mereka memiliki tim yang bagus.
"Tapi kami merosot di klasemen dan saya mulai mendapat kritik keras, demi orang-orang mengatakan: 'Dia berlabuh dari Man United; dia pikir dia siapa?'
"Untuk teristimewa kalinya ekstra dalam urip saya, kepercayaan awak saya turun. Saya mulai berinterogasi pada awak sendiri: 'Apakah saya cukup baik?' Dan saya mulai terluka."
Macheda kembali ke Old Trafford bersama kelak memulai periode pinjaman nan sibuk di empat klub semasa tiga musim demi berbagai tingkat keterkabulan.
Peluang teragung datang ketika ia bergabung dengan Stuttgart untuk kampanye Bundesliga 2012/13, tetapi klub Jerman itu memilih untuk tidak menggunakan opsi mempermanenkan sang striker pada akhir musim setelah ia urung mencetak gol hadapan dalam 14 penampilan hadapan papan atas.
Ada juga masa pinjaman lain dalam klub Championship Queens Park Rangers selanjutnya Doncaster Rovers, sebelum Macheda menunjukkan tanda-tanda benar saat dalam Birmingham City pada 2013/14.
Ia berprofesi top skorer The Blues bersama 10 gol paling dalam 18 penampilan supaya kontemporer bergabung antara bursa transfer Januari.
Tetapi ketika United akhirnya menyerah beserta harapan Macheda akan dalam pencetak gol reguler di klub sehabis tujuh tahun, ia dibebaskan menjumpai metidak ada celah ke Cardiff City arahan Ole Gunnar Solskjaer beserta status bebas transfer.
Namun Macheda kembali kesulitan untuk memantapkan dirinya, bersama setelah dua musim adapun diselingi dengan masa peminjaman adapun batal dempet Nottingham Forest, ia pergi untuk bergabung dengan klub Serie B Novara sebelum langsung pindah ke Yunani.
Sekarang di tahun-tahun puncaknya, Macheda akhirnya menemukan kembali sentuhannya di dalam mencetak gol bersama Panathinaikos, mencetak 33 gol adapun mengesankan di dalam 90 penampilannya semasa tiga musim terakhir.
Membicarakan karier akan dimulai dengan sangat cerah tetapi bertukar menjadi perjuangan demi dirinya, Macheda mengaku tetap menikmati itu.
Terlepas itu, ia menguasai beberapa saran kepada pemain muda lainnya yang mencoba untuk tembus sepakbola level teradiluhung.
"Ketika saya melangkah ke tim utama Manchester United, saya kudu memberikan tiga kali lebih penuh akan apa yang sudah saya berikan. Saya tidak melakukannya, yang merupakan satu-satunya penyesalan yang saya miliki," kata Macheda kepada Calciomercato .
“Saya telah melatih diri banyak dari kekhilafan itu. Saya menyarankan para pemain muda kepada mendengarkan kerabat mepet dan teman-teman, dan kepada mengelilingi diri mereka lewat orang-orang bahwa cocok-cocok mencintai mereka.
"Tidak pernah mudah untuk mengatasi tekanan. Anda sekadar perlu fokus atas apa akan Anda lakukan dempet lapangan, dan jangan tersegera khawatir tentang apa akan dikatakan media."